REKONSTRUKSI KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL TERHADAP PENGUSULAN HAKIM KONSTITUSI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NETRALITAS HAKIM KONSTITUSI DI INDONESIA

(STUDI KASUS PENGUBAHAN PUTUSAN HAKIM KONSTITUSI M. GUNTUR HAMZAH)

  • Muhammad Fauzan Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Tifanny Nur Yacub Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Egi Rivaldi Gumilar Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Nadila Safitri Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Matthew Jakaria Sitanggang Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
Keywords: Constitutional Judge, Judicial Commission, Neutrality, Constitutional Court, Reconstruction

Abstract

The Judicial Commission is an institution that was born as a result of demands for reform of the judiciary in Indonesia. The existence of the KY is not only limited to what is contained in the constitutional mandate, but is an external institution that has duties related to judicial oversight. More than that, the KY has a role in carrying out the function of checks and balances so that in the judicial power conditions can be created that are balanced, independent and free. Along his journey, KY experienced twists and turns. For example, the resistance of Supreme Court justices as externally supervised subjects, adjudication efforts at the Constitutional Court which weaken the role of the Judicial Commission as an external institution, and the authority to appoint and appoint Supreme Court judges, has made the Judicial Commission farther and farther away from realizing a clean and noble judiciary within the judiciary. The method used in this study is normative juridical with a statutory approach, a conceptual approach, and a case approach. The resulting conclusion is that through the reconstruction of the KY's authority, it is hoped that proposals for the appointment of constitutional judges can be based more on clear and transparent criteria and procedures, as well as taking into account the integrity and competence of prospective constitutional judges. In addition, to realize this, it is necessary to amend the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia by amending the provisions of Article 24B paragraph (1) and Article 24C paragraph (3). These changes extend to laws, such as the Constitutional Court Law, the Supreme Court Law, and the Judicial Commission Law.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Jurnal
Adiwijaya, A. J. S. (2019). Menyongsong Pemberlakuan Kewajiban Sertifikasi Halal di Indonesia. Jurnal Living Law, 11(1): 6.
Ayu, M. R. (2009). Kedudukan Komisi Independen sebagai State Auxiliary Institutions dan Relevansinya dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Konstitusi, 1(1): 54.
Basarah, A. (2014). Kajian Teoritis Terhadap Auxiliary State Organ dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia. Masalah-Masalah Hukum, 43(1): 3.
Basri, M. H. (2021). Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Terhadap Komisi Yudisial Dalam Pengawasan Etik Hakim: Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi 005/PUU-IV/2006. Lex Renaissance, 6(3), 520-537.
Hanafi, M. F., & Firdaus, S. U. (2022). Implementasi Teori Hans Nawiasky dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Sovereignty: Jurnal Demokrasi dan Ketahanan Nasional, 1(1): 80.
Handini, A. T. Eksistensi kewenangan Komisi Yudisial dalam penegakan kode etik hakim (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006 dan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 2 Tahun 2014 tentang Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi) (Bachelor's thesis, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Huda, N. (2006). Kedudukan Peraturan Daerah dalam Hierarki Peraturan Perundang-undangan. Jurnal Hukum, 13(1): 31 – 32.
Indraputra, T. G., & Bagiastra, I. N. (2014). Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi Sebagai Lembaga Negara Bantu (State Auxiliary Institutions). Kertha Negara, 2(5): 3.
Iswandi, K., & Prasetyoningsih, N. (2020). Kedudukan State Auxiliary organ dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia. Jurnal Penegakan Hukum dan Keadilan, 1(2): 138.
Mahadewi, K. J. (2019). Analisia Yuridis Keberlakuan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009-2029 dalam Kerangka Filsafat Hukum. PROGRESIF: Jurnal Hukum, 13(2): 176.
Martis, I. S., & Kosariza. (2023). Analisis Pengaturan Asas Contrarius Actus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Limbago: Journal of Constitutional Law, 3(1): 115.
Nalle, V. I. W. (2017). Asas Contrarius Actus Pada Perppu Ormas: Kritik dalam Perspektif Administrasi Negara dan Hak Asasi Manusia. Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum, 4(2): 255.
Oktava, M. S. (2017). Eksistensi Ketetapan MPR/S dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, 5(1): 138.
Pawana, I. K. B. (2014). Kewenangan DPR dalam Melaksanakan Uji Kepatutan dan Kelayakan Bagi Calon Pejabat Publik dari Aspek Ketatanegaraan Fit and Proper Test For Public The Officials Candidate Perspective on Constitutional Aspects. Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, 2(5): 215.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial.
Qolfathriyuus, M. A., & Raharjo, P. S. (2022). Kesesuaian Seleksi Untuk Pengangkatan Hakim Konstitusi dengan Sistem Demokrasi Kerakyatan. Souvereignty: Jurnal Demokrasi dan Ketahanan Nasional, 1(3): 406.
Ramanda, I. G. R., Wiryani, M., & Mahendrawati, N. L. M. (2021). Legal Protection of Debtor in Credit Settlement with Fiduciary Guarantee. Jurnal Hukum Prasada, 8(2): 103.
Regia, M. C. (2017). Kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Melakukan Fit And Proper Calon Hakim Agung Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No.27/PUU-XI/2013. Skripsi. Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, hlm. 3.
Ridwan. (2003). Pertanggungjawaban Publik Pemerintah dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara. JURNAL HUKUM. Vol. 10. No. 22. Hlm. 33.
Safriani, A. (2019). Mahkamah Konstitusi di Beberapa Negara Perspektif Perbandingan Hukum. Jurnal Al-Qadau Peradilan dan Hukum Keluarga Islam, 6(1): 85.
Satriawan, I., & Lailam, T. (2021). Implikasi Mekanisme Seleksi Terhadap Independensi dan Integritas Hakim Konstitusi Implication of Selection Mechanism Towards Integrity and Independency of Constitutional Court Judges in Indonesia. Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, 9(1): 113.
Savitri, D. (2013). Kewenangan Komisi Yudisial dan Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pengangkatan Hakim Agung. Jurnal Cita Hukum, 1(2): 276.
Setyorini, Ika (2015). Tinjauan Filosofis Pengangkatan Hakim Mahkamah Konstitusi dalam Konsep Negara Hukum, 1(2): 293
Sukadi, I. (2020). Asas Contrarius Actus sebagai Kontrol Pemerintah terhadap Kebebasan Berserikat dan Berkumpul di Indonesia. Mimbar Keadilan, 12(2): 183.
Supardi, & Safriani, A. (2022). Anatomi Asas Contrarius Actus Due Process of law dalam Pembubaran Organisasi Masyarakat Tanpa Melalui Proses Pengadilan. Alauddin Law Development Journal (ALDEV), 4(2): 281.
Susanto, M. (2017). Revitalisasi Peran Publik dalam Pengangkatan Calon Hakim Agung. Jurnal Peradilan Indonesia, 6 (Juli-Desember 2017): 10.
Umboh, C. J. (2020). Penerapan konsep Trias Politica dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia. Lex Administratum, 8(1): 138.
Wirawan, A. (2016). Kajian Yuridis Penatausahaan Barang Milik Desa yang Diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Info Artha, 3(16): 143.
Yusuf, M. D. M., Algiffari, R. P., Lawolo, T. P., & Saragih, G. M. (2023). Politik Hukum Kedudukan dan Peranan Komisi Yudisial Sebagai Lembaga Negara Auxiliary Organ. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(1): 1296.

Buku
Civil Service Advisor. (2000). What is the Merit System?. San Francisco: The Civil Service Commision.
Garner, B. A. (1999). Black’s Law Dictionary. St.Paul-Minn: West Publishing.
Global Corruption Report. (2007). Corruption in Judicial System Transparency International. New York: Cambridge University Press.
Hadjon, P. M. (2009). Argumentasi Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Indroharto. (2002). Usaha Memahami Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram – NTB: Mataram University Press.
Rismunandar Ruhijat, T. (2019). Menuju Komisi Yudisial Kredibel dan Unggul. Jakarta Pusat: Sekretariat Jenderal KY Republik Indonesia.
Wijayanto, Danang. (2016). Optimalisasi Wewenang Komisi Yudisial dalam Mewujudkan Hakim Berintegritas. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial Republik Indonesia.

Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4415).
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234).
Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2023 tentang Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.

Online/World Wide Web
Hasanah, S. (2016). Pengertian Atribusi, Delegasi dan Mandat. hukumonline. https://www.hukumonline.com/klinik/a/pengertian-atribusi--delegasi-dan-mandat-lt5816ab6ea74a7. Diakses pada 1 April 2023.
Kamil, I. (2022). Ironi “Wakil Tuhan di Dunia”, Ketika Hakim MK hingga Hakim Agung Terjerat Korupsi. Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2022/09/27/11060221/ironi-wakil-tuhan-di-dunia-ketika-hakimmk-hingga-hakim- agungterjerat#:~:text=Hakim%20MK%20Patrialis%20Akbar%20juga,majelis%20hakim%20Pengadilan %20Tipikor%20Jakarta. Diakses pada 1 April 2023.
Ramadhan, A. (2023). Hakim MK Dilaporkan ke Polisi, Mahfud Sebut Pemeriksaan Tak Perlu Izin Presiden. Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2023/02/06/18032411/hakim-mk-dilaporkan-ke-polisi-mahfud-sebut-pemeriksaan-tak-perlu-izin. Diakses pada 1 April 2023.
Tim Redaksi. (2023). Perbedaan Atribusi, Delegasi, dan Mandat. hukumonline. https://www.hukumonline.com/klinik/infografik/perbedaan-atribusi--delegasi--dan-mandat-lt5e0d680832ee8. Diakses pada 1 April 2023.
Published
2023-11-14
How to Cite
Muhammad Fauzan, Yacub, T. N., Gumilar, E. R., Safitri, N., & Sitanggang, M. J. (2023). REKONSTRUKSI KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL TERHADAP PENGUSULAN HAKIM KONSTITUSI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NETRALITAS HAKIM KONSTITUSI DI INDONESIA. Jurnal Esensi Hukum, 5(2), 1-21. https://doi.org/10.35586/jsh.v5i2.234