Implementasi Kebijakan Dispensasi Nikah Sebagai Tantangan Struktural Terhadap Pemberdayaan Perempuan Untuk Mewujudkan SDGs Nomor 5

Diajeng Dhea Annisa Aura Islami; Diah Ayu Wulandari; Mawar Sapanah; Dean Putri Amelia; Dwi Aryanti Ramadhani

doi:10.35586/esensihukum.v7i1.495

Diajeng Dhea Annisa Aura Islami Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
Diah Ayu Wulandari Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Mawar Sapanah Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Dean Putri Amelia Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Dwi Aryanti Ramadhani Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

DOI: https://doi.org/10.35586/esensihukum.v7i1.495

Abstract

This study critically examines the implementation of marriage dispensation policies in Indonesia and their implications for women's empowerment, particularly in the context of achieving Sustainable Development Goal (SDG) 5 and its target 5.3, which emphasizes the elimination of child marriage. Although Indonesia revised the minimum legal age of marriage to 19 for both men and women through Law No. 16 of 2019, the continued application of marriage dispensations, as permitted under Article 7(2) of the Marriage Law and further regulated by Supreme Court Regulation No. 5 of 2019, still legitimizes early marriage based on the broadly interpreted notion of "urgent necessity." Employing a normative juridical methodology, this study utilizes secondary data comprising statutory regulations, legal doctrines, judicial decisions, and relevant international instruments. This analysis is further supported by an empirical case study involving the marriage of two junior high school students in Pemalang Regency, which illustrates the real-world implications of these policies. The findings reveal that legal ambiguities and insufficient oversight within the dispensation framework perpetuate the practice of child marriage, thereby restricting girls’ access to education, healthcare, and economic opportunities. Using a feminist legal approach and a child rights-based perspective, this study underscores the urgent need for legal reform, gender-responsive policy development, and cross-sectoral collaboration to eliminate child marriage. The study contributes to strengthening Indonesia's national legal framework in fulfilling its global commitment to achieving a gender-equitable development agenda.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku
Goni, C. J. J. G., et al. (2025). Dampak Pernikahan Dini. Banjarnegara: PT Penerbit Qriset Indonesia.
Kojongian, R. (2025). Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Jalanan dalam Perspektif Kriminologi dan UU Perlindungan Anak. Jawa Tengah: Penerbit NEM.
Usman, R. (2019). Hukum Pencatatan Sipil. Jakarta: Sinar Grafika.
Sari, D. P., & Nurbaya, F. (2023). Faktor Penyebab Pernikahan Dini Pada Remaja Putri Dan Upaya Pencegahannya. Jawa Barat: PT Arr Rad Pratama.
Susila, I., et al. (2021). Buku Kesehatan Reproduksi Pada Remaja : Fokus Kehamilan dan Anemia. Jakarta: Mahakarya Citra Utama
Yudawisastra, H. G. (2025). BUKU PENGEMBANGAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs). Bandung: Widiana Media Utama.

Jurnal
Ahyani, H., et al. (2021). Fenomena Pernikahan Di Bawah Umur Oleh Masyarakat 5.0, Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 3(2), 177-196, doi: https://doi.org/10.33367/legitima.v3i2.1787, p. 182.
Alfajri, G., & Khotami, K. (2025). Collaborative Governance dalam Upaya Mengatur Pernikahan Dini di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu, SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(3) , 748–761, doi: https://doi.org/10.55123/sosmaniora.v4i3.6115, p. 479.
Andriani, A., & Jailani, M. (2025). Pernikahan Dini di Kalangan Remaja SMP Kota Kabanjahe, Jurnal Alwatzikhoebillah: Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora, 11(2), 440-454, doi: https://doi.org/10.37567/alwatzikhoebillah.v11i2.3878, p. 443.
Dwiastuti, I., et al. (2022). Komitmen Indonesia dalam Implementasi SDGs Nomor 5 untuk Menjamin Keamanan Manusia Khususnya Perempuan (2015-2021). Verity: Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional (International Relations Journal), 14(27), 1-17, doi: https://doi.org/10.19166/verity.v14i27.5901, p. 5.
Latifa, C., et al. (2025). Analisis Dampak Pernikahan Dini Dan Tantangannya Terhadap Human Capital Di India: Hambatan Tersembunyi Dalam Pembangunan Ekonomi, Bursa: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 4,(2), 43-54, doi: https://doi.org/10.59086/jeb.v4i2.720, p. 52.
Ngelo, F. M. Z., et al. (2022). ANALISIS EFEKTIVITAS REZIM INTERNASIONAL CEDAW DALAM IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA, Jurnal Humaniora Dan Sosial Sains, 2(1), 87-97, doi: https://humaniorasains.id/jhss/article/view/74, p. 91.
Nurista, N. (2025). Efektifitas Penerapan Batas Usia Perkawinan Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 Pasal 7 Perspektif Hakim Pengadilan Agama Dan Pejabat Kua. Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory, 3(3), 2957–2962, doi: https://doi.org/10.62976/ijijel.v3i3.1376, p. 2960.
Otoluwa, M. H., Mukadji, M., Napu, N., Balango, M., & Hanafi, H. (2024). Pemberdayaan Perempuan dalam Melawan Pernikahan Dini di Indonesia: Implementasi dan Dampak Program ’Empower Her’ di Desa Mamungaa Timur. SERAMBI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1–8, doi: https://serambi.transbahasa.co.id/index.php/se/article/view/1, p. 6.
Patamani, N. H., Kasim, N. M., & Supriyadi A. Arief. (2025). Peran Pengawasan dan Sosialisasi Kantor Urusan Agama dalam Memperkuat Kepatuhan terhadap Pencatatan Nikah untuk Menekan Pernikahan Dini. Al-Zayn : Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(4), 4888–4900, doi: https://doi.org/10.61104/alz.v3i4.2041, p. 4894.
Purnamasari, G. N. (2025). Mengatasi Ketimpangan Gender dengan Keterlibatan Ayah di Budaya Patriarkis Indonesia, SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies, 5(1), 43-58, doi: https://doi.org/10.30984/spectrum.v5i1.1400, p. 51.
Sari, L., Karliani, E., and Dotrimensi, D. (2023). Pernikahan Dini dan Implikasinya Pada Angka Putus Sekolah di Desa Tumbang Habaon Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas, JPIPS: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 15(1), 428-433, doi: http://e-journal.upr.ac.id/index.php/JP-IPS, p. 430.
Siswanto, C. T. (2025). Analisis Kebijakan Dispensasi Kawin di Indonesia. Jurnal Hukum Caraka Justitia, 5(1), 91–106, doi: https://doi.org/10.30588/jhcj.v5i1.2197, p. 92.
Suci, U. L. E., & Sulistyaningrum, E. (2024). Pengaruh Pendidikan terhadap Pernikahan Anak Perempuan: Evaluasi Dampak Program Bantuan Siswa Miskin di Indonesia. Jurnal Ekonomi Indonesia, 13(2), 115–136. https://doi.org/10.52813/jei.v13i2.243, p. 116.
Siregar, T. T., Putri, I. R. S., & Gunawan, L. S. (2023). Peran Hak Asasi Manusia dan Hukum Adat Dalam Mencegah Pernikahan Dini di Indonesia. Innovative: Journal of Social Science Research, 3(5), 11050–11064, doi: https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/5893, p. 11057.
Sudirman, F. A., & Susilawaty, F. T. (2022). KESETARAAN GENDER DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGs): SUATU REVIUW LITERATUR SISTEMATIS, Journal Publicoho, 5(4), 995-1010, doi: https://doi.org/10.35817/publicuho.v5i4.41, p. 1001.
Sulistyaningsih, S., & Ivan, M. (2021). KONSEP RESILIENSI DAN KETANGGUHAN DALAM PERENCANAAN KEBIJAKAN SOSIAL: (Studi Evaluasi Berdasarkan Tren Kemiskinan di Masa Pandemi Covid-19). JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 5(3), 1-22, doi: https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/jisipol/article/view/607, p. 4.
Tanjung, A. (2025). Peran dan Diskresi Hakim Pengadilan Agama dalam Menangani Permohonan Dispensasi Kawin: Studi Socio-Legal atas Praktik Hukum dan Budaya Lokal. Prosiding Hukum Keluarga Islam, 191–207, doi: https://prosiding.stdiis.ac.id/index.php/hki/article/view/85, p. 193.
Taufik, T., & Winario, M. (2025). Tinjauan Yuridis terhadap Perkawinan di Bawah Umur dalam Perspektif Undang-Undang Perkawinan di Indonesia. Journal of Legal Sustainability, 2(1), 22–30, doi: https://doi.org/10.63477/jols.v2i1.220, p. 23.
Ulya, A. A. (2025). Implikasi Pernikahan di Bawah Umur terhadap Kesejahteraan Anak Perspektif Filsafat Hukum Islam. IRJE, 5(2), 928-936. doi: https://doi.org/10.31004/irje.v5i2.2392, p. 932.
Yoshida, Y. H., Rachman, J. B., & Darmawan, W. B. (2022). Upaya Indonesia dalam mengatasi pernikahan anak sebagai implementasi sustainable development goals (SDGs) tujuan 5 (5.3). Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional, 1(3), 153–166, doi: https://doi.org/10.24198/aliansi.v1i3.44202, p. 159.

Website
Badan Pusat Statistik Indonesia. (2025). Proporsi Perempuan Umur 20-24 Tahun Yang Berstatus Kawin Atau Berstatus Hidup Bersama Sebelum Umur 18 Tahun Menurut Provinsi - Tabel Statistik. Retrieved from https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTM2MCMy/proporsi-perempuan-umur-20-24-tahun-yang-berstatus-kawin-atau-berstatus-hidup-bersama-sebelum-umur-18-tahun-menurut-provinsi.html, diakses pada 2 Mei 2025.
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Kemenag Banjarnegara Efektifkan Penyuluhan Agama untuk Turunkan Stunting - TP2S (2022). Retrieved from: https://stunting.go.id/kemenag-banjarnegara-efektifkan-penyuluhan-agama-untuk-turunkan-stunting/, diakses pada 17 Mei 2025.
Laraswati Ariadne Anwar. (2020). Pernikahan Usia Anak Menghambat Pembangunan. Retrieved from https://www.kompas.id/baca/dikbud/2020/02/05/pernikahan-usia-anak-menghambat-pembangunan, diakses pada 29 April 2025.
Suryono Sukarno. (2024). Viral Pernikahan Dini Dua Anak SMP di Pemalang, Digelar Meriah Tapi… Retrieved from https://daerah.sindonews.com/read/1393765/707/viral-pernikahan-dini-dua-anak-smp-di-pemalang-digelar-meriah-tapi-1718024785, diakses pada 2 Mei 2025.
Tim Riset. (2025). Miris! 21% Pemuda di Indonesia Nikah di Bawah Umur, Apa Penyebabnya? Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/research/20250131161112-128-607067/miris-21-pemuda-di-indonesia-nikah-di-bawah-umur-apa-penyebabnya, diakses pada 3 Mei 2025.
UNICEF. (2023). Child Marriage-UNICEF DATA. Retrieved from https://data.unicef.org/topic/child-protection/child-marriage/, diakses pada 28 April 2025.
UNFPA. (2022). Confronting the silent and endemic crisis of harmful practices. Retrieved from https://mozambique.unfpa.org/en/news/urgent-accelerated-action-needed-stop-child-marriage-and-other-practices-harm-women-and-girls, diakses pada 28 April 2025.